Tekno Solution

Tekno Solution

Jumat, 06 April 2012

TINDAKAN WASH OUT ( HUKNAH)


 
1.     Pengertian :
            Wash out adalah memasukan suatu larutan kedalam rectum dan kolon sigmoid
2.     Tujuan :
*     Meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltik
*     Melunakan feses yang telah mengeras
*     Mengosongkan kolon bawah untuk prosedur diagnostic dan pembedahan

3.     Dilakukan pada :
*     Klien konstipasi
*     Deficit perawatan diri, toileting
*     Nyeri BAB

4.     Pengkajian :
*     Cek perencanaan keperawatan
*     Kaji ulang status klien apakah perlu tindakan wash out dan kontraindikasi pemberian tindakan
*     Kaji kemampuan kerja sama klien

5.     Perencanaan :
a.      Persiapan Pasien :
*     Informasikan kepada anak dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
*     Jaga privacy klien
b.     Persiapan Alat :
*     Cairan hangat Na Cl 0,9 % dengan jumlah
-        Pada infant 120-240 ml
-        Anak kecil 240-360 ml
-        Anak yang sudah agak besar 360-480 ml
-        Dewasa 480-780 ml ( whaley and wong, 89 )
*     Irigator lengakap dengan selang canula recti dengan ukuran :
-        Infant dan Toddler 10-20 fr
-        Dewasa 22 fr
*     Perlak dan kain pengalas
*     Vasellin atau jelly
*     Sarung tangan
*     Bengkok
*     Pispot
*     Air cebok
*     Tissue
c.      Persiapan Perawat :
*     Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan
*     Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
6.     PROTAP dan RASIONAL
IMPLEMENTASI
RASIONAL
1.     Siapkan alat dan dekatkan pada klien

2.     Berikan privasi dengan menutup sampiran disekeliling tempat tidur atau menutup pintu dan jendela ruangan
3.     Pasang perlak dan pengalas dibawah panggul dan bokong klien
4.     Atur posisi klien dengan poisis miring (sim’s). Untuk anak-anak dapat diberikan posisi dorsal recumbent.

5.     Selimuti tubuh klien dan ekstermitas klien dengan selimut mandi, dan pakaian bagian bawah klien di lepaskan
6.     Letakan pispot/badpan dalam posisi yang dapat dijangkau dengan mudah. Apabila klien akan bab.
7.     Kenakan sarung tangan sekali pakai
8.     Tuangkan NaCl 0,9 % yang hangat kedalam irrigator, klem dibuka sehingga air keluar kemudian klem ditutup kembali.

9.     Beri pelumas 3 sampai 4 inchi pada ujung selang kanula rekti dengan pelumas jelly.
10.  Dengan perlahan regangkan bokong dengan tangan kiri membuka anus, tangan kanan memasukkan canula yang sudah diolesi vasellin/jelly.



11.  Minta anak untuk bernapas panjang selama memasukan canula rektal
12.  Tahan selang selama 5-10 menit, tetap di rektum secara konstan sampai semua larutan selesai dimasukan.
13.  Buka klem pengatur dan biarkan larutan masuk secara perlahan dengan wadah berada pada ketinggian pinggul klien.
14.  Pada anak yang dikolostomi klem dimasukkan kedalam lubang kolostomi
15.  Klem selang setelah semua larutan dimasukan.
16.  Cabut dan lepaskan canula recti, anak tetap miring dan disuruh menahan
17.  Biarkan cairan keluar kembali dan tampung







18.  Masukkan cairan berulang ulang hingga bersih
19.  Penampung feces diangkat kemudian diganti dengan yang bersih untuk dicebok dan keringkan daerah bokong dengan handuk.
20.  Observasi karakteristik feses dan larutan. Inspeksi karakter feses dan cairan yang dikeluarkan
21.  Lepaskan sarung tangan dengan cara membalik bagian dalam keluar dan buang ditempat sampah.
22.  Anak kembali dirapihkan dan alat-alat dibereskan ketempatnya semula.
23.  Cuci tangan
24.  Observasi klien untuk melihat adanya tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit atau perubahan nadi klien
25.  Dokumentasikan tindakan, informasi yang berhubungan, termasuk tipe dan jumlah volume larutan yang diberikan serta konsistensi feses klien.
*     Mengurangi ansietas klien dan meningkatkan kerja sama selama prosedur
*     Memberikan privasi kepada klien



*     Mencegah basahnya linen tempat tidur

*     Memungkinkan larutan mengalir ke bawah dengan gravitasi sepanjang lengkung natural kolon sigmoid dan rektum, sehingga memperbaiki retensi larutan.
*     Mencegah pemajanan bagian tubuh yang tak perlu dan mengurangi rasa malu klien

*     Agar mudah di ambil bila klien tidak mampu menahan wash out.


*     Mengurangi transmisi infeksi.

*     Air panas dapat membakar mukosa usus. Air dingin dapat menyebabkan keram abdomen dan sulit untuk menahan air. Membuang udara dari dalam selang.
*     Memungkinkan insersi halus selang tanpa risiko iritasi atau trauma pada mukosa rektal.
*     Untuk memudahkan memasukan kanula rektal kedalam anus. Insersi hati-hati mencegah trauma pada mukosa rektal akibat penusukan selang secara tak sengaja pada dinding. Insersi melebihi batas yang tepat dapat menyebabkan perforasi usus.
*     Menghembuskan napas meningkatkan relaksasi sfingter anus eksternal
*     Kontraksi usus dapat menyebabkan ekspulsi selang rektal


*     Infusi larutan yang cepat dapat menstimulasi keluarnya selang rektum

*     Untuk memudahkan tindakan.


*     Mencegah masuknya udara ke dalam rektum.
*     Memberikan kenyamanan klien dan kebersihan.

*     Larutan akan mendesak usus. Lamanya retensi beragam dengan tipe wash out dan kemampuan klien untuk mengkontraksikan sfingter ani. Makin ditahan akan lebih efektif perangsangan peristaltik dan defekasi (bayi dan anak-anak mempunyai kontrol sfingter yang buruk).
*     Agar usus benar-benar bersih dari kotoran
*     Mengontrol transmisi dan pertumbuhan mikroorganisme.



*     Menentukan apakah feses yang dikeluarkan atau apakah cairan.

*     Mencegah transmisi mikorganisme.



*     Kandungan feses dapat mengiritasi kulit, hygiene dapat meningkatkan rasa nyaman.
*     Mengurangi penyebaran infeksi
*     Klien dapat mengalami kehilangan cairna dan elektrolit akibat pemberian wash out


*     Mengkomunikasikan informasi yang berhubungan kepada semua anggota tim perawatan kesehatan. Pencacatan segera memperbaiki dokumentasi hasil tindakan


7.     Kemungkinan yang terjadi
a.      Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan prosedur yang berulang.
b.     Merusak refluks defekasi dan menimbulkan perubahan lanjut pada eliminasi usus.
8.     Penyuluhan Klien :
      Klien dan keluarga diingatkan untuk tidak mengandalakn wash out dalam keteraturan BAB.

9.     Pertimbangan Pediatric :
      Pada bayi dan anak kecil mungkin tidak mampu menahan masukan cairan karena kurangnya control motorik pada rectum, sehingga air hangat biasanya jarang digunakan karena akan menimbulkan rekasi hipotonik yang dapat mengakibatkan perpindahan cairan cepat dan kelebihan cairan. mengontrol

Komentar dengan akun facebook

link

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net

 
Design by Alamsyah Aris | Bloggerized by Alamsyah design | Maros Indonesia