1.
Pengertian :
Wash out adalah memasukan suatu
larutan kedalam rectum dan kolon sigmoid
2.
Tujuan :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
3.
Dilakukan pada :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
4.
Pengkajian :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
5.
Perencanaan :
a.
Persiapan Pasien :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
b.
Persiapan Alat :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
-
Pada infant 120-240 ml
-
Anak kecil 240-360 ml
-
Anak yang sudah agak besar
360-480 ml
-
Dewasa 480-780 ml ( whaley and
wong, 89 )
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
-
Infant dan Toddler 10-20 fr
-
Dewasa 22 fr
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
c.
Persiapan Perawat :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
6.
PROTAP dan RASIONAL
IMPLEMENTASI
|
RASIONAL
|
1.
Siapkan alat dan dekatkan
pada klien
2.
Berikan privasi dengan
menutup sampiran disekeliling tempat tidur atau menutup pintu dan jendela
ruangan
3.
Pasang perlak dan pengalas
dibawah panggul dan bokong klien
4.
Atur posisi klien dengan
poisis miring (sim’s). Untuk anak-anak dapat diberikan posisi dorsal
recumbent.
5.
Selimuti tubuh klien dan
ekstermitas klien dengan selimut mandi, dan pakaian bagian bawah klien di
lepaskan
6.
Letakan pispot/badpan dalam
posisi yang dapat dijangkau dengan mudah. Apabila klien akan bab.
7. Kenakan sarung tangan sekali pakai
8. Tuangkan NaCl 0,9 % yang hangat kedalam
irrigator, klem dibuka sehingga air keluar kemudian klem ditutup kembali.
9. Beri pelumas 3 sampai 4 inchi pada ujung
selang kanula rekti dengan pelumas jelly.
10. Dengan perlahan regangkan bokong dengan
tangan kiri membuka anus, tangan kanan memasukkan canula yang sudah diolesi
vasellin/jelly.
11. Minta anak untuk bernapas panjang selama
memasukan canula rektal
12. Tahan selang selama 5-10 menit, tetap di
rektum secara konstan sampai semua larutan selesai dimasukan.
13. Buka klem pengatur dan biarkan larutan
masuk secara perlahan dengan wadah berada pada ketinggian pinggul klien.
14. Pada anak yang dikolostomi klem
dimasukkan kedalam lubang kolostomi
15. Klem selang setelah semua larutan
dimasukan.
16. Cabut dan lepaskan canula recti, anak
tetap miring dan disuruh menahan
17. Biarkan cairan keluar kembali dan tampung
18. Masukkan cairan berulang ulang hingga bersih
19. Penampung feces diangkat kemudian
diganti dengan yang bersih untuk dicebok dan keringkan daerah bokong dengan
handuk.
20. Observasi karakteristik feses dan
larutan. Inspeksi karakter feses dan cairan yang dikeluarkan
21. Lepaskan sarung tangan dengan cara
membalik bagian dalam keluar dan buang ditempat sampah.
22. Anak kembali dirapihkan dan alat-alat
dibereskan ketempatnya semula.
23. Cuci tangan
24. Observasi klien untuk melihat adanya
tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit atau perubahan nadi
klien
25. Dokumentasikan tindakan, informasi yang
berhubungan, termasuk tipe dan jumlah volume larutan yang diberikan serta
konsistensi feses klien.
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
7.
Kemungkinan yang terjadi
a.
Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan prosedur yang berulang.
b.
Merusak refluks defekasi dan
menimbulkan perubahan lanjut pada eliminasi usus.
8.
Penyuluhan Klien :
Klien dan keluarga
diingatkan untuk tidak mengandalakn wash out dalam keteraturan BAB.
9.
Pertimbangan Pediatric :
Pada bayi dan
anak kecil mungkin tidak mampu menahan masukan cairan karena kurangnya control
motorik pada rectum, sehingga air hangat biasanya jarang digunakan karena akan
menimbulkan rekasi hipotonik yang dapat mengakibatkan perpindahan cairan cepat
dan kelebihan cairan. mengontrol