1.    
Pengertian :
            Wash out adalah memasukan suatu
larutan kedalam rectum dan kolon sigmoid
2.    
Tujuan :
 Meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltik
     Meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltik Melunakan feses yang telah mengeras
     Melunakan feses yang telah mengeras Mengosongkan kolon bawah untuk prosedur diagnostic dan pembedahan
     Mengosongkan kolon bawah untuk prosedur diagnostic dan pembedahan
3.    
Dilakukan pada :
 Klien konstipasi
     Klien konstipasi Deficit perawatan diri, toileting
     Deficit perawatan diri, toileting Nyeri BAB
     Nyeri BAB
4.    
Pengkajian :
 Cek perencanaan keperawatan
     Cek perencanaan keperawatan Kaji ulang status klien apakah perlu tindakan wash out dan
kontraindikasi pemberian tindakan
     Kaji ulang status klien apakah perlu tindakan wash out dan
kontraindikasi pemberian tindakan Kaji kemampuan kerja sama klien
     Kaji kemampuan kerja sama klien
5.    
Perencanaan :
a.     
Persiapan Pasien :
 Informasikan kepada anak dan
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
     Informasikan kepada anak dan
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan Jaga privacy klien
     Jaga privacy klien
b.    
Persiapan Alat :
 Cairan hangat Na Cl 0,9 % dengan jumlah
     Cairan hangat Na Cl 0,9 % dengan jumlah 
-       
Pada infant 120-240 ml
-       
Anak kecil 240-360 ml
-       
Anak yang sudah agak besar
360-480 ml
-       
Dewasa 480-780 ml ( whaley and
wong, 89 )
 Irigator lengakap dengan selang canula recti dengan ukuran :
     Irigator lengakap dengan selang canula recti dengan ukuran :
-       
Infant dan Toddler 10-20 fr
-       
Dewasa 22 fr
 Perlak dan kain pengalas
     Perlak dan kain pengalas Vasellin atau jelly
     Vasellin atau jelly Sarung tangan
     Sarung tangan Bengkok
     Bengkok Pispot
     Pispot Air cebok
     Air cebok Tissue
     Tissue
c.     
Persiapan Perawat :
 Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
cuci tangan
     Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
cuci tangan Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
     Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
6.    
PROTAP dan RASIONAL
| 
IMPLEMENTASI | 
RASIONAL | 
| 
1.    
  Siapkan alat dan dekatkan
  pada klien 
2.    
  Berikan privasi dengan
  menutup sampiran disekeliling tempat tidur atau menutup pintu dan jendela
  ruangan 
3.    
  Pasang perlak dan pengalas
  dibawah panggul dan bokong klien 
4.    
  Atur posisi klien dengan
  poisis miring (sim’s). Untuk anak-anak dapat diberikan posisi dorsal
  recumbent. 
5.    
  Selimuti tubuh klien dan
  ekstermitas klien dengan selimut mandi, dan pakaian bagian bawah klien di
  lepaskan 
6.    
  Letakan pispot/badpan dalam
  posisi yang dapat dijangkau dengan mudah. Apabila klien akan bab. 
7.     Kenakan sarung tangan sekali pakai 
8.     Tuangkan NaCl 0,9 % yang hangat kedalam
  irrigator, klem dibuka sehingga air keluar kemudian klem ditutup kembali. 
9.     Beri pelumas 3 sampai 4 inchi pada ujung
  selang kanula rekti dengan pelumas jelly. 
10.  Dengan perlahan regangkan bokong dengan
  tangan kiri membuka anus, tangan kanan memasukkan canula yang sudah diolesi
  vasellin/jelly.  
11.  Minta anak untuk bernapas panjang selama
  memasukan canula rektal 
12.  Tahan selang selama 5-10 menit, tetap di
  rektum secara konstan sampai semua larutan selesai dimasukan. 
13.  Buka klem pengatur dan biarkan larutan
  masuk secara perlahan dengan wadah berada pada ketinggian pinggul klien. 
14.  Pada anak yang dikolostomi klem
  dimasukkan kedalam lubang kolostomi 
15.  Klem selang setelah semua larutan
  dimasukan. 
16.  Cabut dan lepaskan canula recti, anak
  tetap miring dan disuruh menahan 
17.  Biarkan cairan keluar kembali dan tampung 
18.  Masukkan cairan berulang ulang hingga bersih 
19.  Penampung feces diangkat kemudian
  diganti dengan yang bersih untuk dicebok dan keringkan daerah bokong dengan
  handuk. 
20.  Observasi karakteristik feses dan
  larutan. Inspeksi karakter feses dan cairan yang dikeluarkan 
21.  Lepaskan sarung tangan dengan cara
  membalik bagian dalam keluar dan buang ditempat sampah. 
22.  Anak kembali dirapihkan dan alat-alat
  dibereskan ketempatnya semula. 
23.  Cuci tangan 
24.  Observasi klien untuk melihat adanya
  tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit atau perubahan nadi
  klien 
25.  Dokumentasikan tindakan, informasi yang
  berhubungan, termasuk tipe dan jumlah volume larutan yang diberikan serta
  konsistensi feses klien. |  Mengurangi ansietas klien dan
  meningkatkan kerja sama selama prosedur  Memberikan privasi kepada klien  Mencegah basahnya linen tempat tidur  Memungkinkan larutan mengalir ke bawah
  dengan gravitasi sepanjang lengkung natural kolon sigmoid dan rektum, sehingga
  memperbaiki retensi larutan.  Mencegah pemajanan bagian tubuh yang tak
  perlu dan mengurangi rasa malu klien  Agar mudah di ambil bila klien tidak
  mampu menahan wash out.  Mengurangi transmisi infeksi.  Air panas dapat membakar mukosa usus.
  Air dingin dapat menyebabkan keram abdomen dan sulit untuk menahan air. Membuang
  udara dari dalam selang.  Memungkinkan insersi halus selang tanpa
  risiko iritasi atau trauma pada mukosa rektal.  Untuk memudahkan memasukan kanula rektal
  kedalam anus. Insersi hati-hati mencegah trauma pada mukosa rektal akibat
  penusukan selang secara tak sengaja pada dinding. Insersi melebihi batas yang
  tepat dapat menyebabkan perforasi usus.  Menghembuskan napas meningkatkan
  relaksasi sfingter anus eksternal  Kontraksi usus dapat menyebabkan
  ekspulsi selang rektal  Infusi larutan yang cepat dapat menstimulasi
  keluarnya selang rektum  Untuk memudahkan tindakan.  Mencegah masuknya udara ke dalam rektum.  Memberikan kenyamanan klien dan
  kebersihan.  Larutan akan mendesak usus. Lamanya
  retensi beragam dengan tipe wash out dan kemampuan klien untuk mengkontraksikan
  sfingter ani. Makin ditahan akan lebih efektif perangsangan peristaltik dan
  defekasi (bayi dan anak-anak mempunyai kontrol sfingter yang buruk).  Agar usus benar-benar bersih dari
  kotoran  Mengontrol transmisi dan pertumbuhan
  mikroorganisme.  Menentukan apakah feses yang dikeluarkan
  atau apakah cairan.  Mencegah transmisi mikorganisme.  Kandungan feses dapat mengiritasi kulit,
  hygiene dapat meningkatkan rasa nyaman.  Mengurangi penyebaran infeksi  Klien dapat mengalami kehilangan cairna
  dan elektrolit akibat pemberian wash out  Mengkomunikasikan informasi yang
  berhubungan kepada semua anggota tim perawatan kesehatan. Pencacatan segera memperbaiki
  dokumentasi hasil tindakan | 
7.    
Kemungkinan yang terjadi 
a.     
Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan prosedur yang berulang.
b.    
Merusak refluks defekasi dan
menimbulkan perubahan lanjut pada eliminasi usus.
8.    
Penyuluhan Klien :
      Klien dan keluarga
diingatkan untuk tidak mengandalakn wash out dalam keteraturan BAB.
9.    
Pertimbangan Pediatric :
      Pada bayi dan
anak kecil mungkin tidak mampu menahan masukan cairan karena kurangnya control
motorik pada rectum, sehingga air hangat biasanya jarang digunakan karena akan
menimbulkan rekasi hipotonik yang dapat mengakibatkan perpindahan cairan cepat
dan kelebihan cairan. mengontrol 



 
 
 08.09
08.09
 Alamsyah Aris
Alamsyah Aris

 Posted in:
 Posted in:   
 
 
 
 
 
 
